Cheer Me Up

"I wrote everything and I don't care what do you think"

Kamis, 11 Februari 2010

Learn something, Girl!

Hari ini marah-marah dikelas mrs. arifah (lagi). Dan mungkin mrs. arifah pun mulai gerah hingga akhirnya beliau memberi gue beberapa wejangan.

Nggak usah di jelasin lagi karna hampir semua orang udah tau sifat gue yg ini. Udah banyak yang nasehatin pula tapi dasar gue batu (ya namanya juga candi) gue nggak pernah berubah. Dan sebabnya karna I don't know how to start.

Dan akibat dari sifat burukku yang satu ini, adalah jeng-jeng di sebelin orang-orang. Jadi, maaf ya buat orang-orang yang terkena imbasnya. Hehe, mungkin kalian udah capek juga dengernya. Gue cuma bisa minta maaf, gue akan berusaha menguranginya. Tapi bantuin ya, hehe<-- nggak tau diri. Maaf ya merepotkan, ;.D

sepertinya gue tau apa yang akan gue lakukan. Memberikan muka yang terbaik kepada semua orang (baca: memperbaiki mukaku dengan memperbanyak senyum) aha!

Nyebelin

Tauga tauga di kelas ada orang nyebelin sok playboy nggak jelas sok heboh sok ngeksis padahal dulunya...

Jijik lo nying, lo pikir temen-temen lo suka liat gaya dan kelakuan lo? Haha mending pikir lagi deh.

Music box

Replay emergency room go on girl one time first dance baby never knew I needed waavin' flag so you can cry bigger meet me half way rain knock you down haven't met you yet love me empire state of mind too little too late fire burning anddd many more

Welcome fatty

Kejadiannya akhir-akhir ini muka gue sering kebanjiran keringet. Bayangkan, baru keluar dari ruang ac dikit aja, udah kayak abis lari. Dan, gue memberi tahu ibu soal ini.

Dan kalian tahu apa jawaban ibu?

'iya orang gendut itu kan emang gampang keringetan, makanya nggak bisa pake baju yang aneh-aneh. Yang baju tebel-tebel gitu nggak bisa karna dia gampang keringetan'

dan gue cuma bisa jawab

'oh jadi ibu mau bilang aku gendu?'

'iya kamu kan sekarang gendut', kata ibu.

Dan sepertinya ibu menyukai keadaan ini karna dari 3 anak ibu, yang paling gendut ya memang gue. Buruknya, ibu seneng karna ada temen gendut sekarang. Katanya dia jadi ada temen. Oh poor me :.'(

Bu Ulva

pernah denger murid berani nabok bu ulva? ya, dan saya baru saja melalukan itu. hari ini, sekitar 7 jam yang lalu. mau dengar ceritanya? jangan ketawa tapiya, karna sangat amat memalukan

jadi kan bu ulva minta dua anak maju kedepan gitu buat jelasin metagenesisnya tumbuhan lumut sama tumbuhan paku. dan tiba-tiba gue mengacungkan tangan, tapi kalah cepet dengan matanya bu ulva yang dengan sekelebat melihat ke arah belakang dan berkata 'yak, talitha' dan dengan pedenya maju kedepan. dan mulai lah gue menggambarkan skema metagenesis tumbuhan lumut.

awalnya sih lancar, hingga tiba-tiba cobaan datang silih berganti. mulanya gue mau pinjem penghapus gitukan, terus penghapusnya ada di rama (dia yang maju buat metagenesis tumbuhan paku) terus gue ambil aja sambil bilang...

a: (melihat penghapus jatoh ke lantai) nggak mau dipake, jangan dibuang-buang
dasarnya emang kualat, begitu gue ambil penghapusnya jatoh juga dan mulailah fais dengan perkataannya
f: (membalas perkataan gue ke rama) kalo nggak mau di pake jangan dibuang-buang dong nya (kurang lebih begitulah)
a: kenapa? oh lo make sebagai pengganti bedak lo ya?

gue lupa dia jawab apa karna tak peduli lagi jadi gue lanjutin bikin skemanya deh. terus di akhir-akhir gue terserang dilema karna gue binggung yang mana yang duluan antara sporangiospora sama sporangium. terus tiba-tiba espe bilang kan sporangiopora (fyi: gue sudah menduganya dari awal tapi sang dilema datang dan mengacaukan semuanya) sontak gue pun bilang gini

(a: anya ; b: bu ulva)
a: oh iya sporangiospora dulu
b: halah kamu mah sok-sokan aja karna temennya tadi bilang sporangiospora
a: (kontan melayangkan tabokan ke lengan bu ulva sambil berkata) ah ibu tuh jahat banget sih

mengingat ibu ulva itu agak galak, gue langsung sujud sembah telapak kaki ibu ke bu ulva. dan kelas cuma bisa ngetawain karna tindakan itu bodoh sekali. melihat gue cuma bisa minta maaf sambil nge-glesor (duduk-duduk di lantai) sambil megangin kakinya bu ulva. sampe akhirnya bu ulva bilang

'udah ah, kamu berdiri kaya upik abu aja dibawah'

karna udah malu juga, berdiri deh gue sambil nyelesaiin skemannya. dan skip skip skip karna gue lupa ada kejadian apa -_-. pokoknya akhirnya gue ngomong 'mampus' aja. akhirnya seri kena seri deh gue, begitu lagi push up ribet banget ya karna pake rok mana dikatain bu ulva pula

'eh, dimana-mana mah orang push up tuh yang turun badannya bukan kepalanya'

terus datanglah seseorang yang hobi memancing emosi jiwa orang, dan berkata:

'tau lo nya, lo kayak yang di jual di jalanan itu yang palanya goyang-goyang'

dan dengan bodohnya gue berkata...

'iya gue tau,yang suka ada di dashboard kan yang anjing-anjingan itu'

dan tanpa disadari gue sendiri yang sudah membuat seri gue bertambah menjadi 2 seri. dan bu ulva yang ,melihat gue terpancing cuma bisa bilang

'eh yang bikin kamu seri tuh kamu sendiri, salah sendiri kamunya gitu'

yayaya memang mudah sekali candi yang satu ini untuk terpancing kata-kata orang. akhirnya daripada utang, gue pun memutuskan untuk melunasinya. lagi-lagi bu ulva berkomentar

'mana ada orang ngitung delapan satu seri, ngitung yang bener dong'

ya pokoknya begitulah kira-kira. menyedihkannya lagi, gara-gara fais ngomong sesuatu yang menghubung-hubungkan dengan robby padahal sama sekali nggak ada hubungannya dan itu membuat bu ulva jadi ikut ngatain juga. parah parah

what a worst day, but I love the way I made they laugh even I have to embrass myself infront of the class. don't forget to congratulate me the one who dare to pinch mrs. ulva. oh fool me.

terima kasih kaka bapa mama semua karna sudah mau lihat ini beta punya blog :.)